Enak banget lho rasa memeknya. Bagaimana rasanya..? Deni belakangan, karena sekolahnya dekat. Posting Komentar. Sotoy loe Den Anton segera buka sms di telpon gengamnya ketika telponnya itu bergetar, dia mulai membacanya dengan mimik serius. Pendeknya sisa liburan ini benar — benar menyenangkan dan membahagiakan mereka bertiga. Jeritnya tertahan, sementara tanganya mendekapku eraterat.

Aku sempat cepat-cepat menarik kontolku, takut tersenggol. Semalam sudah keluar banyak di memek bibi, ini cuma sisanya! Kemudian bibi naik ke tempat tidur. Jangan sampai kamu mencari kenikmatan dengan pelacur ya. Kini ia asik mengulum dan memainkan pentil bibinya, menghisapnya kuat — kuat. Aku harus tetap diam karena sudah telanjur ngomong aku kalau tidur kayak orang mati. Kan sudah jelas, Deni nggak mau. Tapi juga sadar, anak teteh pasti juga punya andil dalam kesalahan ini. Membuat paman tertawa saat mendengarnya.
Akhirnya bi Ratna nyengir memaklumi kemauan keponakannya yang lagi doyan — doyannya, belum siang mereka sudah pulang. Karena masih jam kerja maka Santi sulit buat memikrkan hal itu. Si Ucil mulai heboh menunjuk mau main ini — itu, bibiku hanya tertawa dan memberiku uang untuk membeli karcis. Pindhin sekolah Deni ya bu. Lalu aku tarik dia bangun dan ku ajak ke kamar Minggu siang dia melihat Deni sedang menonton TV. Anak seumurku kan lagi pengen-pengennya. Setelah keberangkatan paman, malam harinya selesai makan malam dengan bibi, aku nonton Seputar Indonesia di ruang tengah.
Kirain kenapa. Bi ratna mulai menghisap dan menyedot biji pelernya, tentu saja menyesuaikan dengan ritme gerakan pompaan dan sodokan kont01 Deni. Karena bibi bekerja di tempat kami sudah cukup lama maka hubunganku dengan bibi cukup akrab. Buah dada bibi yang tidak terlalu besar tapi padat itu terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan teratur. Aku nggak gitu hobi main game online, lebih banyak chatting, facebook-an, browsing, dan melakukan aktivitas favourite, buka situs jorok dan download.
Aku ambil taplak meja, dan pelan kuusap memek bibi, kubersihkan dari lelehan spermaku. Deni tahu bibi juga mau pegang punya Deni kan. Bahkan akhirnya sejak masuk SMP, aku memutuskan untuk tinggal dengan mereka sepenuhnya. Aku langsung membuka resluiting celana dan mengeluarkan penisku yang sudah menegang. Baru beberapa saat tiba-tiba ada temanku yang ribut-ribut di luar, aku dan bibi secepatnya untuk berhenti berhubungan dan selanjutnya bibi kembali ke dapur. Bi ratna masih asik menghisap biji pelernya, membuat dengkul deni makin lemas. Aku langsung ingat cerita paman, inilah saat yang aku tunggu-tunggu. Soal biaya juga nggak masalah, kan teteh juga sudah tahu.

- Deni menelan ludahnya menikmati keindahan tetek bibi Ratna ini.
- Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku.
- Aku bilang naik motor saja, karena aku mau beli bensin di derigen, mulanya ibu keberatan, tapi akhirnya mau.
- Kalau tadinya hal ini hanya menjadi rahasia Ratna dan Deni berdua
- Perkataan Ratna terakhir tadi membuatnya sedikit teringat masalah Deni.
- Posisi badannya agak miring, teteknya nampak menonjol mau keluar dari balik kutangnya.
- Kalau bibi sudah berani berbuat sejauh itu, aku malah tidak berani sama sekali.
Tak jarang dia mengusap kepala dan menbelai pundakku jika aku melakukan hal bodoh atau menjadi ledekan orang lain. Tapi ketahanan Deni juga ada batasnya, seiring sodokannya yang makin kuat, ia merasakan denyut nikmat pada kont01nya, ia hujamkan sedalam mungkin kont01nya. Dia seperti mencari-cari sesuatu SMA ya di Jakarta saja. Bibi masih terus mengeroki punggungku, lalu mulai mengolesi minyak gosok dan memijatku, duh enak banget, mana tangannya lembut. Setelah membersihkan tangannya dengan tisue, bibi mengganti tayangan bokep di TV dengan sinetron biasa.
Bi ratna mulai menghisap dan menyedot biji pelernya, tentu saja menyesuaikan dengan ritme gerakan pompaan dan sodokan kont01 Deni. Ibuku agak heran, katanya dasar aku plin plan, tapi memperbolehkan. Bibi lagi sange berat. Kulihat bi ayu tidur terlentang Santi memejamkan mata, memikirkan apa yang ia dapat 3 hari ke belakng. Sorenya kami pulang, setelah mandi lalu makan. Bibi Anita terlihat tak bisa berkata-kata hanya menundukkan kepalanya saja sambil ketakutan dan hanya bisa menangis dan menangis saja. Rasanya tidak. Semalaman itu kami masih melakukan persetubuhan beberapa kali, dan baru berhenti kecapaian menjelang fajar. Kira-kira empat hari setelah persetubuhan pertamaku, kulihat bibi sudah mulai cemberut lagi.



Comments 36
die Verständliche Antwort
Wen kann ich fragen?
Ich meine, dass Sie sich irren. Geben Sie wir werden besprechen. Schreiben Sie mir in PM.
Ich entschuldige mich, aber meiner Meinung nach irren Sie sich. Geben Sie wir werden es besprechen. Schreiben Sie mir in PM, wir werden reden.
Sie lassen den Fehler zu. Ich kann die Position verteidigen. Schreiben Sie mir in PM.
Ich denke, dass Sie sich irren. Es ich kann beweisen.
Ich entschuldige mich, aber meiner Meinung nach irren Sie sich. Schreiben Sie mir in PM.
Ich tue Abbitte, dass ich Sie unterbreche, es gibt den Vorschlag, nach anderem Weg zu gehen.
Ich tue Abbitte, dass sich eingemischt hat... Mir ist diese Situation bekannt. Ist fertig, zu helfen.
Zweifach wird wie jenes verstanden
Unvergleichlich)))))))
Nach meiner Meinung lassen Sie den Fehler zu. Geben Sie wir werden es besprechen.
ich Werde mich gГ¶nnen wird nicht zustimmen